Kaos merupakan salah satu jenis pakaian yang umum digunakan oleh banyak orang di Indonesia, dikarenakan kemudahan dan kenyamanannya untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Juga sangat mudah dimodifikasi untuk terlihat keren. Sehingga ide bisnis kaos polos sangat berpeluang besar untuk dicoba.
Meskipun harga untuk satu buah kaos tergolong murah, meskipun tetap tergantung dari kualitas bahannya, tetapi tentunya kaos akan jauh lebih murah apabila kamu mengetahui bagaimana cara membuat kaos polos sendiri. Dan bahkan hal tersebut bisa dijadikan ladang bisnis yang menggiurkan, karena apabila kamu mampu memproduksi dalam skala besar tentunya kamu bisa menjadi penyuplai bagi toko pakaian atau distro atau bahkan kamu bisa memulai bisnis toko pakaian kamu sendiri melalui ide bisnis kaos polos ini. Berikut kami jelaskan tahapan membuat kaos sablon.

1.Persiapan
Tahapan pertama yang perlu kamu lakukan adalah mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam membuat kaos polos, yang mana hal-hal termasuk di dalamnya adalah sebagai berikut:
- Mempunyai mesin jahit dan alat-alat seperti gunting, staples, dan jarum pentul
- Menyiapkan bahan baku kaos
- lalu sediakan benang, umumnya yang cocok dengan warna kaos
Persiapan ini tentunya sangat dibutuhkan karena tanpa menyiapkan bahan-bahan di atas kamu tidak akan bisa membuat kaos, khususnya persiapan bahan baku kaos yang berupa kain dan bisa kamu beli di toko konveksi, setelah menyiapkan benang dengan warna yang sesuai, alat-alat jahit seperti mesin jahit dan yang lumayan penting adalah membuat pola untuk kaos yang akan dibuat.
2.Pembuatan Pola Kaos
Pembuatan pola bisa menggunakan cara manual, di mana kamu menggambar dan mengukur sendiri pola tersebut, atau menggunakan software desain pada komputer yang memiliki hasil yang lebih akurat.
Dengan menggunakan software nantinya kamu akan lebih gampang dalam mengukur varian ukuran sablon yang ingin dibuat, seperti S, M, L, XL, dan lain sebagainya, tapi seringkali software CAD/CAM khusus tekstil harganya cukup mahal.
3.Uji Coba Pola
Selanjutnya kamu perlu meguji coba pola yang telah kamu buat tersebut untuk meyakinkan apakah hasil jadinya sesuai dengan ukuran yang ingin kamu terapkan pada kaos polos nantinya.
Caranya, kamu perlu melekatkan pola tersebut pada kain yang telah dibeli, lalu rakit pola tersebut tanpa dijahit, tapi selalu menggunakan jarum pentul atau staples terlebih dahulu pada setiap lekukannya untuk melihat pantulan hasil jadi dari kaos tersebut.
Ulangi proses pembuatan pola jika hasil akhirnya belum cocok dengan yang kamu harapkan, sampai kamu menemukan ukuran pola yang tepat untuk berbagai varian ukuran yang kamu inginkan.
Pada langkah ini, kamu yang ingin memproduksi secara massal atau dalam jumlah banyak juga akan dapat memahami seberapa banyak kain yang kamu beli secara akurat, sehingga kamu tidak perlu khawatir akan kelebihan atau kekurangan.
Tetapi perlu diingat bahwa menggunakan seringkali akan ada kemungkinan terjadi produk gagal, yaitu kaos yang hasil jahitannya tidak sesuai pola, hingga mempertimbangkan juga error margin dari buatan kaos yang ingin kamu lakukan dan persiapkan lebihan kain yang cukuo.
4.Pemotongan
Tahapan selanjutnya adalah memotong kain yang telah kamu beli dengan pola yang sudah siap dan juga telah diuji coba, yang mana hal ini bisa kamu coba kerjakan sendiri atau serahkan ke penjahit, khususnya kalau kamu ingin memproduksi secara massal.
5.Pengelompokan
Tahapan yang umum disebut sebagai sorting ini umumnya dilaksanakan untuk kamu yang memproduksi kaos polos dalam jumlah besar, yang mana pada step ini kamu akan mengelompokkkan kain-kain yang telah diukur sesuai dengan varian ukurannya.
Pastikan tidak terjadi kesalahan dalam pengelompokan, karena nantinya setiap tumpukan kain akan diberikan satu pola, yang mana kalau kamu menyerahkan pekerjaan ke tim penjahit atau vendor konveksi akan dapat meningkatkan risiko berhasil produk yang semestinya tidak perlu.
6.Penjahitan Kaos
Selanjutnya adalah proses penjahitan kaos mengikuti pola kain yang telah dipotong, yang mana kegiatan ini bisa kamu kerjakan sendiri atau menyerahkannya ke tim penjahit yang kamu pekerjakan atau ke vendor konveksi.
Pada produksi massal, tim penjahit atau vendor konveksi tersebut akan membagi-bagi pekerjaan ke beberapa bagian, contohnya sekelompok penjahit akan mengerjakan bagian lengan saja, dan sisanya mengerjakan bagian tubuh, dan jika ada kerah maka itu akan diberikan kepada tim penjahitnya sendiri.
Setelah setiap bagian telah dijahit, barulah bagian-bagian itu dijahit menjadi satu kesatuan kaos polos cocok keinginan.

7.Inspeksi dan Kontrol Kualitas
Selanjutnya kamu bisa mengusahakan kaos itu apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan, dan untuk produksi massal kamu perlu memahami kualitas jahitan apakah ada sisa benang yang menggantung, jahitan yang tidak rapih, panjang lengan yang tidak sama, dan lain sebagainya.
8.Setrika / Pressing
Selanjutnya kamu sudah bisa menyetrika kaos tersebut untuk kemudian kamu gunakan atau dilanjutkan ke proses penyablonan apabila kamu ingin menyablon kaos tersebut.
9.Inspeksi Akhir
Untuk produksi massal, seringkali setelah tahap pressing atau setrika tersebut maka akan dilakukan inspeksi ulang terhadap kualitas kaos yang sudah jadi tersebut, dan hanya dipilih yang benar-benar kualitas terbaik saja yang dipasarkan ke konsumen.
10.Pengemasan
Setelah semua telah dilakukan, bagi kamu yang ingin menjual kaos. Kaos tersebut bisa melakukan proses pengemasan, yaitu dengan melipat kaos-kaos tersebut lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik transparan, yang akan dikelompokkan sesuai warna dan ukurannya, hingga tidak tercampur-campur saat diterima oleh toko pakaian atau saat diberikan ke konsumen.

Kesimpulan
Sekian ide bisnis kaos polos dari kami, menjahit kaos polos sendiri bisa menjadi awal dari peluang usaha yang besar hingga tidak ada salahnya untuk kiamu coba. Terutama bagi kamu yang memiliki semangat serta antusiasme yang besar terhadap dunia konveksi.
Kalaupun kamu tidak bisa menjahit pun tidak masalah, karena kamu selalu dapat melemparkan pekerjaan tersebut ke jasa penjahit konveksi IndoPols, meskipun kamu sarankan kamu untuk menguasainya supaya lebih memahami tetang rintangan serta masalah yang mungkin terjadi.